KOMUNIKASI BISNIS TUGAS 3
KOMUNIKASI BISNIS
Tugas 3
KELOMPOK 5 :
1. Alfi Syifa muthia (50214801)
2. Aprilia putri (51214462)
3. Dhani maskuri (52214907)
4. Laely hafsyah (55214959)
5. Mohammad iqbal (56214799)
6. Mohammad royhan (5C214896)
7. Vivianti ayu. R (5C214105)
Perencanaan
Laporan Bisnis
• Pengertian
dan Jenis Laporan Bisnis
Laporan bisnis adalah presentasi yang direncanakan,
berimbang,objektif, berisi fakta-fakta bisnis yang spesifik dan bertujuan
penting. Laporan ke atas, ditujukan kepada para Penyelia dan Penentu
Kebijakan.Secara horisontal, untuk pemegang saham, pelanggan, masyarakat dan
barangkali kepada Pemerintah. Sedangkan ke bawah,ditujukan bagi para pekerja.
Berisi tentang kejadian, kondisi-kondisi, kualitas, kemajuan, hasil
penyelidikan atau penafsiran dan kesimpulan. Pembuat laporan boleh membantu
penerima agar memahami situasi bisnis yang penting, guna penyelesaian tugas
teknis atau operasional atau merencanakan prosedur, memecahkan masalah, dan
membuat keputusan eksekutif.
Jenis-Jenis laporan menurut bentuknya sebagai berikut :
a) Laporan
berbentuk formulir
Untuk menulis laporan model ini biasanya telah disiapkan
blangko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai. Laporan
tersebut bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka.
b) Laporan
berbentuk surat
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak yang lain (Caca
Sudarsa dkk., 1991:3). Fungsi utama surat (Finoza, 1991) adalah sebagai alat
komunikasi tulis. Karena tertulis, surat dapat pula berfungsi sebagai:
• Tanda bukti
tertulis
• Alat
pengingat
• Pedoman
untuk bertindak
• Keterangan
keamanan
• Duta/wakil
organisasi
• Dokumen
historis dari suatu kegiatan
Kriteria surat yang baik dengan ciri umum surat yaitu :
1) Menggunakan
kertas surat yang tepat dari segi ukuran, jenis, dan warna sesuai dengan surat
yang akan ditulis;
2) Menggunakan
bentuk surat yang standar;
3) Menggunakan
bahasa yang baku;
4) Menggunakan
gaya bahasa yang lugas;
5) Menggunakan
bahasa yang jelas;
6) Menggunakan
bahasa yang sopan dan hormat;
7) Menyajikan
fakta yang benar dan lengkap
8) Tidak
menggunakan singkatan, kecuali yang lazim dipakai di dalam surat menyurat;
9) Tidak
menggunakan kata-kata sulit dan istilah yang belum memasyarakat
Disamping kesembilan aspek teknis diatas, agar menjadi
penulis surat yang baik, para koresponden harus memenuhi sejumlah persyaratan
lagi yaitu :
1) Mengetahui
prosedur surat menyurat secara umum;
2) Menguasai
pemakaian bahasa tulis dengan baik;
3) Mengetahui
seluk-beluk permasalahan yang akan ditulis;
4) Mengetahui
posisi hubungan antara pengirim dan penerima surat
c) Laporan
berbentuk memorandum (memo) Memorandum atau Memoranda (selanjutnya di sebutmemo
atau memos), adalah suatu formulir yang digunakan untuk menyampaikan pesan
internal baik pesan resmi ataupun pesan pribadi dalam sebuah perusahaan.
Biasanya pesan yang disampaikan dengan menggunakan memo bersifat informal
sehingga dapat digunakan tulisan tangan. Bahasa memo berbeda dengan bahasa
surat, yakni ringkas dan to the point
d) Laporan Berbentuk Naskah
Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat
dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo
pengantar.
• Bagian
Pokok dan Laporan Bisnis
1. Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 11 (sebelas) hal yang perlu
dipertimbangkan, yakni:
a. Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta
laporan:
b. Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa
saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis;
c. Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan
sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan;
d. Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
e. Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas
suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
f. Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
g. Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan
dalam penyusunan laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
h. Latar Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui
informasi yang ada dalam laporan bisnis itu maka latar belakang harus
disampaikan.
i. Definisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang
memiliki beberapa penafsiran maka kita harus menjelaskan kepada pembaca
definisi yang kita maksudkan.
j. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu,
ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat
digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan ataupun tanpa judul
“Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat
dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
2. Isi
Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi
laporan.Dalam bagian ini, kita membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting
secara rinci.Di samping itu, bagian ini dapat membantu kita mencapai maksud
penulisan laporan bisnis.Penulisan laporan bisnis yang baik, harus mencakup
temuan fakta yang penting dan relevan.
3. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara
menyeluruh, dan untuk laporan analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan
rekomendasi.Oleh karena itu, dalam Laporan Informasional bagian penutup ini
dinamakan Rangkuman, sedangkan pada Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan
Rekomendasi.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah
sebagai berikut:
1. Rangkuman,
berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala hanya berisi
poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
2. Kesimpulan,
berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan
pendapat pribadi kita sebagai penulis;
3. Rekomendasi,
menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah
dibuat;
4. Rencana
Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan
program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap program/projek yang akan dilaksanakan.
• Pengorganisasian
Isi Dalam Laporan Bisnis
a. Pengorganisasian Isi Dalam Laporan Bisnis
Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan dalam
penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara deduksi (cara langsung) dan cara
induksi (cara tak langsung).
1. Cara
deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi
terlebih dahulu, setelah itu baru dijelaskan hal-hal yang rinci.
2. Cara
induksi atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta- fakta yang ada
terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan, dan
rekomendasi.
b. Penulisan Laporan Singkat
• Karakterstik
Laporan Singkat
Kebanyakan laporan singkat hanya mencakup materi pendukung
yang relatif sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat
itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua
halaman.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu
laporan formal, antara lain:
1. Gaya
penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2. Grafik
untuk lebih menekankan tulisan.
3. Judul dan
sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4. Format
memo atau surat.
• Perencanaan
Laporan Singkat
Dalam merencanakan suatu laporan singkat, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain audience, tujuan, dan subjek laporan.
Masing-masing elemen akan mempengaruhi format dan panjang, gaya, serta
organisasi suatu laporan. Ada beberapa
format laporan yang dapat dipilih oleh penulis, antara lain :
1. Preprinted
Bentuk sebelum dicetak pada dasarnya digunakan untuk mengisi
laporan yang kosong. Kebanyakan laporan preprinted relatif pendek, sekitar lima
atau kurang dari lima halaman, dan berkaitan dengan informasi rutin. Contohnya
adalah laporan otoritas.
2. Surat
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah
halamannya lima atau kurang, dan ditujukan kepada pihak luar organisasi.
Laporan tersebut mencakup semua bagian surat, dan dilengkapi dengan judul,
catatan kaki, table, dan gambar.
3. Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan
untuk kepentingan pihak intern suatu organisasi. Memo mencakup beberapa hal
berkut : tanggal, kepada, dari, dan subjek.
4. Manuskrip
Laporan ini terdiri atas beberapa halaman sampai ratusan
halaman yang memerlukan pendekatan formal.Karena panjangnya, format manuskrip
memerlukan lebih banyak komponen baik sebelum teks (prefatory parts) maupun
setelah teks (supplementary parts).
c. Membuat Laporan
Bisnis yang Baik
1. Akurat
Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis
laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal
berikut ini akan membantu mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :
1. Jelaskan
fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
2. Laporkan
semua fakta yang relevan.
3. Tempatkan
fakta yang ada dalam suatu perspektif.
4. Berikan
bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
5. Sajikan
hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
6. Jaga bias
pribadi Anda dalam suatu laporan.
2. Keputusan
yang Baik
Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak
intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang
membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :
1. Adanya
ide pokok pada permulaan suatu laporan.
2. Melihat
fakta-fakta yang tersedia.
3. Menerima
uraian atau cerita secara menyeluruh.
4. Menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti.
5. Mempelajari
sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih
mudah.
6. Format,
Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan
menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal
atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
1. Siapa
yang berinisiatif yang membuat laporan?
2. Apakah
subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
3. Kapan
suatu laporan dibuat?
4. Ke mana
laporan akan dikirim?
5. Mengapa
suatu laporan dibuat?
6. Bagaimana
sikap pembaca?
• Penulisan
Laporan Singkat
suatu laporan yg memiliki sifat netral, tidak memihak,
memiliki tujuan yg jelas dan rencana penyajian fakta kepada seseorang atau
lebih untuk tujuan bisnis tertentu.
Biasanya diminta oleh mereka yang memiliki kewenangan yang
lebih tinggi dan memiliki suatu tujuan tertentu.
§
§
Untuk memonitor dan
mengendalikan operasional perusahaan.
§
Untuk membantu mengimplementasikan
kebijakan dan prosedur perusahaan
§
Untuk memenuhi persyaratan2
hukum dan peraturan2 yg berlaku bagi perusahaan.
§
Untuk mendokumentasikan
prestasi kerja yg diperlukan baik bagi keperluan internal maupun eksternal
§
Untuk menganalisis
informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan atau isu-isu
tertentu.
§
Untuk memonitor dan
mengendalikan operasional perusahaan.
§
Untuk membantu
mengimplementasikan kebijakan dan prosedur perusahaan
§
Untuk memenuhi persyaratan2
hukum dan peraturan2 yg berlaku bagi perusahaan.
§
Untuk mendokumentasikan
prestasi kerja yg diperlukan baik bagi keperluan internal maupun eksternal
§
Untuk menganalisis
informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan atau isu-isu
tertentu.
§
Untuk memperoleh sumber
pendanaan atau membuka bisnis baru
§
Laporan bisnis (Business
Report)
§
Definisikan masalah,tujuan
dan ruang lingkup
§
Pertimbangkan siapa yang
akan menerima laporan
§
Menentukan ide atau gagasan
§
Mengumpulkan bahan yang
diperlukan.
§
Menganalisis dan
menafsirkan data
§
Mengorganisasi data dan
mempersiapkan kerangka akhir
§
Persiapan sebelum menulis
laporan bisnis
Kegunaan Penulisan Laporan Bisnis
Pemegang saham
Dewan komisaris
Manajemen Eksekutif
Fungsi Operasional dan Staf
Aliran suatu laporan bisnis
Untuk memberi informasi : Fakta-fakta tanpa menarik
kesimpulan , contoh : laporan triwulan
Untuk Analisis : Menyajikan fakta dengan menafsirkan, contoh
: proposal
Menurut Fungsi
Menurut Frekuensinya :
Laporan berkala : Laporan bulanan,mingguan, semesteran
Laporan khusus : Saat kebutuhan terhadap suatu informasi
muncul.
Menurut kegiatan proyek:
1. Laporan pendahuluan
2. Laporan perkembangan
3. Laporan akhir
Menurut Pelaksanaan pertemuan :
1. Agenda
2. Resolusi
3. Notulen
4. Laporan pertemuan
Menurut Subyeknya:
Suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan pada departemen
mana suatu laporan diperoleh.
Sebagai contoh : laporan akuntansi laporan periklanan,
laporan pengumpulan kredit, laporan asuransi, dsb
Bagian Pokok Laporan Bisnis
·
pemberi kuasa
·
lay out atau rencana
presentasi
·
Masalah
·
Maksud
·
Ruang lingkup
·
Metodologi
·
sumber2 primer atau
sekunder
·
latar belakang
·
Definisi istilah
·
Keterbatasan
·
rekomendasi
·
teks : Bagian terpanjang
dari laporan. Mengembangkan dan membahas hal-hal secara rinci.
·
Penutp : Rangkuman,
Kesimpulan,Rekomendasi, d. Rencana tindakan
• Membuat
Laporan Bisnis Yang Baik
BAGAN LAPORAN BISNIS
Gambaran umum sebuah laporan bisnis terdiri dari beberapa
bagian yaitu pendahuluan, teks, dan penutup.
a. Pendahuluan
Dalam bagian ini terdapat beberaP hal yang perlu untukm
diperhatikan dan merupakan bagian yang akan ditulis.
1. Pemberi
kuasa adalah orang yang meminta laporan
2. Layout
atau rencana presentasi yang berisi apa yang akan dibahas dalam laporan bisnis.
3. Masalah
yang biasanya diletakkan pada awal-awal pendajuluan sebelum maksud dan tujuan.
4. Maksud
penulisan laporan bisnis harus nampak dalam bagian pendahuluan, terdiri dari
tujuan , misi, strategi, atau sasaran.
5. Ruang
lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan untuk
sebuah laporan bisnis.
6. Metodologi
menyangkut pada cara pengumpulan data atau informasi.
7. Sumber-sumber
primer atau sekunder yang meliputi antara lain publikasi, catatan perusahaan,
surat , memo, hasil wawancara karyawan, dan sebagainya.
8. Latar
belakang dari situasi yang sedang diteliti perlu juga dimasukkan, agar
memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap pokok bahasan.
9. Definisi
istilah perlu dicantumkan agar tidak terjadi salah penafsiran, manakala di
gunakan definisi atau istilah-istilah yang tidak umum ayau lazim.
10. Keterbatasan
seperti dana, waktu, biaya, asisten peneliti, atau data yang tersedia.
11. Rekomendasi
menjelaskan tentang keputusan yang perlu dilaporkan dalam suatu laporan bisnis.
b. Teks
Bagian ini berisi inti dari laporan bisnis yang dibuat dan
merupakan bagian yang terpanjang dalam laporan tersebut.Pada bagian ini dibahas
dan dikembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Disamping itu, bagaian ini
akan membantu dalam mencapai tujuan atau maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan
laporan bisnis yang baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan
serta membuang hal-hal yang tidak diperlukan serta yang tidak relevan dengan
maksud penulisan laporan bisnis tersebut.
c. Penutup
Bagian ini berfungsi unruk merangkum laporan yang sudah
dibuat secara menyeluruh, mengambil kesimpulan, atau memberikan
rekomendasi.Pengambilan kesimpulan akhir haruslah didasari oleh isi dari
laporan bisnis yang dibuat, tidak memasukan hal-hal yang ttidak dibahas pada
bagian sebelumnya. Biasanya pada bagian ini terdapat beberapa sub bagian antara
lain :
• Rangkuman,
merupakan ringkasan pembahasan secara menyeluruh.
• Kesimpulan,
berisim evaluasi fakta-fakta dan data-data yang dibahas, tanpa memasukkan
pendapat pribadi.
• Rekomendasi.
merupakan saran suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang
telah dibuat.
• Rencana
tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan,
anggaran yang diperlukan, serta orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan bisnis yang dilakukan.
2. Presentasi
Bisnis
• Persiapan
Dasar Presentasi Bisnis
Ada Delapan Langkah Persiapan Presentasi Bisnis
• Langkah
Pertama: Sesuaikan topik bahasan dan tentukan sasaran presentasi yang jelas dan
spesifik
• Langkah
Kedua: Kenalilah pendengar (audiences) Anda. Presentasi bisnis yang dilakukan
harus serealistis mungkin dari sisi pendengar.Analisis pendengar perlu
dilakukan sehingga Anda dapat mengetahui siapa pendengar Anda, seberapa besar
minat mereka terhadap presentasi ini, seberapa besar pengetahuan mereka tentang
topik presentasi ini. Dan apa yang mereka harapkan dari Anda selaku penyaji.
• Langkah
Ketiga: Kumpulkan informasi dan materi presentasi. Pengumpulan informasi dan
materi presentasi berarti menentukan apa dan seberapa besar materi yang akan
dipresentasikan. Pengumpulan dan pemilihan informasi harus disesuaikan dengan
sasaran presentasi dan pendengar Anda.
• Langkah
Keempat: Mengorganisasi bahan presentasi. Setiap presentasi terdiri dari tiga
bagian besar yaitu introduksi, inti dan kesimpulan.Masing-masing dari bagian
ini harus secara matang disiapkan sebagai satu kesatuan.
• Langkah
Kelima: Siapkan alat bantu audio visual yang sesuai. Alat bantu audio visual
merupakan faktor penunjang dalam presentasi Anda. Siapkan sejak awal.
Penggunaan alat bantu yang efektif akan memiliki pengaruh positif atas
presentasi dan Anda lebih mudah berinteraksi dengan pendengar.
• Langkah
Keenam: Persiapkan lingkungan presentasi. Tempat dan kondisi di mana Anda akan
melakukan presentasi sangat berpengaruh atas keberhasilan presentasi. Anda
perlu mengenali lingkungan presentasi : ruang presentasi yang akan digunakan,
tata letak ruangan, kebersihan, fasilitas yang tersedia, dan sebagainya.
Sesuaikan lokasi dan tata letak ruang dengan sasaran presentasi Anda.
• Langkah
Ketujuh: Berlatih sesering mungkin. Anda diharapkan untuk berlatih sesering
mungkin.Latihlah suara Anda dengan mengatur intonasi, volume dan kecepatan
suara.Perhatikan sikap dan bahasa tubuh Anda.Kembangkan teknik presentasi yang
efektif. Dengan semakin banyak berlatih Anda diharapkan akan lebih santai dan
penuh keyakinan diri pada saat melakukan presentasi.
Langkah Kedelapan: Perhatikan penampilan Anda. Sebagai
penyaji, Anda akan menjadi pusat perhatian selama presentasi berlangsung. Perhatikan
penampilan Anda . Berpakaian rapih, berpenampilan bersih dan bersikap wajar
tetapi sopan akan membuat pendengar semakin berminat untuk mendegarkan
presentasi Anda.
• Penggunaan
Alat Bantu Dalam Presentasi
Alat bantu presentasi bisnis cukup banyak variasinya, mulai
dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern atau
kontemporer. Sebelum menggunakan alat bantu presentasi tersebut, sudah
selayaknya apabila seorang pembicara memiliku kemampuan teknis operasional dan
melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi bisnis tersebut digunakan
demi suksesnya suatu presentasi bisnis.
Alat bantu dalam presentasi, yaitu :
1. Papan
Tulis Hitam dan Putih (BlackBoard and WhiteBoard)
2. Flip
Chart
3. OHP
4. Slide
5. Papan
Tulis Elektronik
6. Video
Cassette Recorder (VCR)
7. Panel LCD
Projector
Menganalisa audience
Terkait dengan analisis ini, ada empat strategi yang bisa
Anda kembangkan.
1.
Melakukan analisis pribadi
Langkah ini adalah titik awal untuk analisis audiens Anda.
Anda harus dapat memperkirakan sendiri
tentang audiens Anda. Di sini Anda dapat memulainya dengan melihat
dalam kegiatan apa Anda melakukan presentasi. Karena biasanya orang-orang yang
hadir adalah orang-orang yang ada keterkaitan dengan kegiatan tersebut.
Jika dalam analisis ini muncul kesenjangan, artinya ada
beberapa hal yang belum Anda ketahui. Ini dapat menjadi target sisa kegiatan
analisis audiens Anda. Jadi kegiatan analisis Anda akan jauh lebih efektif dan
efisien.
2.
Wawancara dengan panitia penyelenggara
Wawancara dengan panitia penyelenggara dapat Anda lakukan
apabila Anda menjadi presenter yang diundang untuk berbicara dalam sebuah
kegiatan. Misalnya kegiatan seminar, pelatihan, kuliah umum atau yang lain.
Untuk melaksanakan wawancara Anda bisa membuat janji untuk bertemu dengan
panitia, jika mungkin.Atau bisa juga menghubungi mereka menggunakan kontak
telefon.
3.
Wawancara dengan audiens
Jika Anda memiliki akses untuk berkomunikasi dengan beberapa
audiens, Anda dapat memanfaatkan ini untuk menggali informasi tentang diri
mereka .Tidak harus semua audiens, cukup 2 atau tiga orang dari audiens Anda.
Meskipun ini tidak dapat memberikan keterangan tentang semua audiens yang akan
hadir. Namun ini tetap akan berguna bagi
untuk mempersiapkan presentasi Anda.
Jika
wawancara ini tidak mungkin untuk Anda lakukan jauh hari sebelum presentasi,
Anda bisa memanfaatkan waktu menjelang atau ketika kegiatan presentasi mau
dilakukan. Dalam hal ini Anda memang
tidak dapat membuat perubahan besar untuk konten Anda.tetapi Anda dapat
menggunakan beberapa kata kunci atau frase untuk beradaptasi dengan audiens
Anda.
Supaya dapat memanfaatkan ini dengan baik sebaiknya Anda
datang lebih awal, sehingga Anda punya waktu untuk menyapa audiens serta berinteraksi dengan mereka.
4.
Lakukan pengamatan selama presentasi
Strategi ini dapat Anda lakukan selama proses presentasi
berlangsung. Ini memang tidak akan merubah apapun dari presentasi Anda, namun
ini akan membantu Anda untuk presentasi berikutnya.
Sebagai contoh, dalam setiap presentasi pelatihan yang saya
lakukan, saya selalu mencatat pertanyaan-pertanyaan spesifik dari audiens.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu saya mengetahui bagian mana dari materi
yang perlu saya tambah, saya kurangi dan saya tekankan.Kemudian dari
pengetahuan ini saya dapat meningkatkan kualitas presentasi saya untuk
pelatihan selanjutnya.
Ini dapat Anda lakukan untuk presentasi Anda, meskipun
audiens Anda akan berbeda, namun jika topik yang Anda sampaikan masih sama cara
ini akan memberikan sesuatu yang berharga untuk presentasi Anda selanjutnya.
PENGORGANISASIAN
DAN REVISI PESAN PESAN BISNIS
PENGORGANISASIAN
PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE
Untuk
mencapai pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara agar
pesan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1.
Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar
bagi setiap komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi memang
lemah, tidak memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan mengaburkan fakta
yang ada.
Apabila penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka
outline sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Hal ini karena dengan
adanya outline akan sangat membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian
yang satu dengan bagian yang lain. Selain itu, outline juga membantu untuk
mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien dan
efektif. Melalui perencanaan yang baik outline akan membantu mengekspresikan
transisi antara ide-ide sehingga audiens akan memahami pola pikir komunikator.
Susunan suatu outline secra garis besar dapat digolongkan ke
dalam tiga golongan, antara lain :
a. Memulai dengan Ide Pokok, akan sangat
membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok
dirangkum ke dalam dua hal yaitu : keinginan terhadap audiens untuk melakukan
dan memikirkannya, sebagai alasan yang mendasar bagi audiens mengapa harus
melakukan dan memikirkannya.
b.
Menyatakan hal-hal pendukung yang penting, yang akan sangat berguna
dalam mendukung ide-ide pokok.
c.
Membuat ilustrasi dengan bukti-bukti, semakin banyak bukti-bukti yang
dapat disajikan, maka outline yang dibuat akan semakin baik.
Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak
semudah menulis pesan– pesan yang bersifat pribadi (personal), seperti
penulisan surat kepada orang tua, saudara, atau teman akrab.
Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang baik
diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya
apabila penyampaian pesan – pesan bisnis
cenderung dilakukan secara asal-asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi
isi pesan mupun format penulisan.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, pesan-pesan bisnis
mencakup pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan bisnis yang disampaikan
secara lisan.
1. Pesan –
pesan Bisnis Tertulis.
A. Mengedit isi dan cara pengorganisasiannya
Pada face awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama
terutama pada pesan-pesan awal dan akhir, karena pesan – pesan tersebut mempunyai pengruh besar terhadap
audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik,
dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang,
beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
B. Mengedit mekanik atau teknis penulisan
Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya
penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik
atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain:
1) Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai
dengan kaidah kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.
2) Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan
kata-kata yang harus ditulis dengan huruf kapital).
3) Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan
tanda baca koma, titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).
4) Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna
suatu kalimat dapat dipahami dengan mudah.
5) Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu
kalimat. Hal ini dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng telah
disampaikan.
C. Mengedit format dan layout
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis
adalahmengedit format atau layout secara keseluruhan.Di samping melakukan
penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda
baca, format penulisannya juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format
penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas
yang digunakan berkualitas baik, audiens anda akan senang membacanya.
2. Pesan –
pesan bisnis lisan
Sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara
tertulis, pesan– pesan bisnis yang disampaikan secara lisan pun memerlukan
pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan (editing) seperlunya, sehingga
suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan
pengeditan yang mencakup antara lain:
a. Substansi pesan
Mengedit substansi pesan yang akan disampaikan kepada
audiens
b. Pengorganisasian pesan
Mencakup 3 poin penting, yaitu:
1) Pembuka
(misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)
2) Penyampaian
substansi pesan (misalnya, pengntar pesan dilanjutkan dengan substansi pesan.
3) Penutup
(misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).
c. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan
bisnis secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis
karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.
Pemilihan
Kata Yang Tepat
Pemilihan kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada
audiens sangat penting.Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah
pemborosan. Agar suatu komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan
hal-hal berikut:
1. Pilihlah
kata yang sudah familiar
Diperlukan suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui
latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap
audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan –
pesan bisnis.
2. Pilihlah
kata-kata yang singkat
Kata-kata yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami
oleh audiens.Tetapi kita juga harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang
baik dan benar.
3. Hindari
kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran
yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud
dari pesan-pesan bisnis.
Membuat
Kalimat Yang Efektif
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu
kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan.Diketahui bahwa dalam setiap
kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat
akan menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan
topik suatu bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata
benda.
1. Tiga
jenis kalimat
a) Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan
predikat.Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek
baik langsung maupun tidak langsung.
b) Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan
tidak mempunyai klausa dependen.Klausa independen merupakan lausa yang dapat
berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen
adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa
yang utuh.
c) Kalimat kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu
atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.
2. Cara
mengembangkan paragraf
Ada dua pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf,
pendekatan induktif dan pendekatan deduktif.Pendekatan induktif dimulai dengan
berbagai alasan terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif
dimulai dari kesimpulan, baru diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara
mengembangkan paragraf:
a). Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu
ilustrasi yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.
b). Perbandingan
(Persamaan & Perbedaan)
Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan
persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
c). Pembahasan Sebab-Akibat
Agar dapat memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok
bahasan tertentu.
d). Klasifikasi
Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan
penerima pesan.Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau
terfokus.
e). Pembahasan Pemecahan Masalah
Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan
bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu
organisasi
Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan
terlalu panjang.Yang penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau
gagasan yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci
sebagai penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.
Komunikasi
Lisan dan Negosiasi
A. Komunikasi Lisan dalam Rapat
Di dalam pertemuan dan rapat setiap peserta harus menyadari
posisinya dalam forum tersebut. Tiap peserta hendaknya:
- Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung
jawab.
- Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi
aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
- Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsive
namun tidak emosional.
- Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana
dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
- Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan terjadinya
debat serta tidak berbicara bertele-tele.
B. Komunikasi Lisan dalam Wawancara
Wawancara pada dasarnya adalah obrolan biasa, hanya saja
dengan topik tertentu, dan ada pihak yang lebih dominan bertanya (pewawancara)
dan pihak lain dominan menjawab, menjelaskan, atau memberi informasi
(narasumber). Wawancara sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena ia
merupakan sarana atau teknik pengumpulan data/informasi. Setiap pengumpulan
data kualitatif hampir selalu membutuhkan wawancara dengan sumber informasi,
misalnya saksi mata, pelaku, pengamat, korban dan sebagainya.Wawancara adalah
salah satu teknik meliput, selain terjun langsung ke lapangan atau tempat
kejadian peristiwa dan studi literatur atau studi kepustakaan.Etika dalam
wawancara di antaranya adalah, (1) sebutkan/perkenalkan identitas diri, (2)
jelaskan tujuan wawancara, (3) datang tepat waktu, konfirmasi bila terlambat,
dan (4) menghormati permintaan responden, buat secara tertulis. Sikap dalam
wawancara yang perlu diperhatikan:
1. Fokus pada lawan bicara.
2. Fokus pada pembicaraan.
3. Tidak boleh memotong pembicaraan.
4. Gunakan volume suara yang baik (berbicara tidak terlalu
keras).
5. Sabar.
6. Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
7. Jangan menyakiti hati responden.
8. Hindari bahasa menggurui responden.
9. Hindari kata-kata kasar (kotor).
10. Bersikap ramah.
11. Hindari sikap rakus.
12. Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
13. Ucapkan terima kasih.
C. Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi
Sebagai mana kita sering mendengar negosiasi diartikan
sebagai proses yang melibatkan upaya seseorang untuk merubah atau tidak merubah
sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan pengertian yang lebih terinci
menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut
kepentingan timabal balik dari pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan
kepentingan-kepentingan yang berbeda satu sama lain. Negosiasi, baik yang
dilakukan oleh seorang pribadi dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara
kelompok dengan kelompok (atau antar pemerintah), senantiasa melibatkan
pihak-pihak yang memiliki latar belakang berbeda dalam hal wawasan, cara
berpikir, corak perasaan, sikap dan pola perilaku, serta kepentingan dan
nilai-nilai yang dianut. Pada hakikatnya negosiasi perlu dilihat dari konteks
antar budaya dari pihak yang mela-kukan negosiasi, dalam artian perlu
komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar belakng, pola pemi-kiran, dan
karakteristik masing-masing, serta kemudian berusaha untuk saling menyesuaikan
diri.
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran
dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
1. Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data yang
berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
2. Planning/rencana, sebelum bernegosiasi/berbicara susunlah
dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik
yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan
pengenalan Anda terhadap lawan tersebut, perkirakan/bayangkan kemungkinan
reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang Anda katakan.
3. Penyampaian, lakukan negosiasi/sampaikan pesan dalam
bahasa lawan/si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa dipakai oleh
lawan negosiasi kita.Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik
dan nyata.Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disampaikan.
4. Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh
pihak lawan. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku
mereka seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju.
Umpan balik dapat untuk mengetahui samakah makna yang disampaikan dengan yang
ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
5. Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan
berkomunikasi/negosiasi sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi, atau perlu
menggunakan cara-cara untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Meskipun pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik,
bukan berarti hasil yang diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang
direncanakan semula. Yang sering terjadi justru perbedaan pandangan terhadap
cara penyelesaian masalah antara pemberi dan penerima pesan. Sehingga
diperlukan pembicaraan lebih lanjut, yang memerlukan perjuangan tersendiri bagi
pengirim pesan dalam menyampaikan dan memenangkan pendapatnya.
Kalau terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak
lawan maka timbul dorongan untuk menang.Keinginan untuk menang di satu sisi
dengan mengabaikan kekalahan dipihak lainnya, biasanya sulit tercapai.Untuk itu
digunakan strategi menang-menang (win-win solution). Artinya ada sebagian
keinginan kita yang dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan
mengorbankan hal yang sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak
dapat tercapai.
Sumber:
1. Nawangsari, Sri. (1997). Komunikasi Bisnis. Jakarta:
Gunadarma.
2. Yuliantri, R. A., M.Pd. (n.d.). Etika dan Komunikasi
Wawancara. Retrieved May 11, 2016, from
https://www.google.co.id/urlsa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiRw5L4p9LMAhVFHJQKHbxbDogQFggiMAE&url=http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rhoma%20Dwi%20Aria%20Yuliantri,%20S.Pd.,%20M.Pd./Etika%20dan%20Komunikasi%20Wawancara.pdf&usg=AFQjCNE0VTrtKdAo1RhDQvxkYZE6uyi2rQ&sig2=5iQm79N-PjyMgN9Sig3oIw
3. Ristianti, N. S. (n.d.). Wawancara dan Penggalian
Informasi secara Lisan. Retrieved May 11, 2016, from
http://www.academia.edu/9457366/kuliah_teknik_komunikasi_wawancara
4. Anom, Erman., MM.
(n.d.). Komunikasi dalam Negosiasi Bisnis. Retrieved May 11, 2016, from
http://www.esaunggul.ac.id/article/komunikasi-dalam-negosiasi-bisnis/
Komunikasi
dalam Tulisan
Penulisan Kabar atau Berita
Dasar penulisan berita;
mengumpulkan informasi/ Data
fakta-fakta mengenai suatu kejadian agar dapat menjawab
pertanyaan siapa, apa, bilamana, di mana, kenapa, bagaimana, (dalam bahasa
inggris 5W + 1H = Who, What, When, Where, Why, How).
gaya menulis berita yang lazim disebut gaya penulisan
piramida terbalik.
Unsur berita yang paling kuat ditulis sebagai pembukaan
(lead, teras, intro).
Aspek peristiwa terpenting itu disebut juga point of maximal
interest (titik perhatian maksimal – TPM), tujuannya merebut perhatian pembaca
agar segera tertarik membaca berita itu.
Rangkaian paragraf berikutnya berisi aspek peristiwa lainnya
yang mendukung atau lebih merinci TPM, yang semakin ke bawah semakin kurang
penting ibarat mengikuti gaya bangunan atau struktur piramida terbalik.
Penulisan Pesan-Pesan Persuasif
Persuasi adalah suatu usaha untuk mengubah sikap,
kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan.persuasi yang
efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan di dalam suatu cara
yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat
mereka setuju. Di dalam suatu organisasi.seseorang yang menulis pesan-pesan
persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi
saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan
untuk kegiatan tertentu, dan dalam kaitannya dengan permohonan bantuan dana
bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
Selain untuk kepentingan internal organisasi, penyampaian
pesan-pesan persuasif juga digunakan untuk kepentingan eksternal, misalnya
permintaan atau informasi yang bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk
mendapatkan dana dan kerja sama. Pesan-pesan persuasive dimulai dengan
melakukan analisis sudiens, mempertimbangkan perbedaan budaya, dan memilih
pendekatan langsung atau tidak langsung.
Korespondensi (Surat Menyurat)
Surat adalah sarana komunikasi tertulis yang disampaikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain. Melalui surat, kita dapat menyampaikan
informasi penting kepada orang lain, sebagai alat bukti tertulis, alat untuk
mengingat-ingat, alat bukti historis, dan untuk pedoman kerja. Dilihat dari
segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis,
yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat bisnis.Surat pribadi umumnya tidak
memiliki suatu standar penulisan yang baku. Sedangkan surat dinas dan surat
bisnis, umumnya harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa.
Bagian-bagian penting dalam surat:kepala surat, tanggal,
nomor, lampiran, hal, alamat yang dituju, salam pembuka, paragraph pembuka,
paragraph isi, paragraph penutup, salam penutup, tanda tangan, nama terang,
tembusan, dan inisial.
Bentuk-bentuk surat:
(1) bentuk lurus penuh
(2) bentuk setengah lurus
(3) bentuk lurus
(4) bentuk bertekuk
(5) bentuk paragraph menggantung.
Secara umum, bahasa yang digunakan dalam dunia korespondensi
mencakup tiga hal yaitu:
(1) pilihlah kata-kata yang sudah dikenal
(2) kata-kata yang lazim
(3) pilihlah kata-kata secara cermat.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarkomunikasi.com/pengertian-dan-tahapan-laporan-bisnis/
https://manajemenppm.wordpress.com/2013/09/02/mempersiapkan-presentasi-bisnis/
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/03/alat-bantu-presentasi-bisnis.html
http://www.ronapresentasi.com/mengenali-audiens-presentasi/
https://prezi.com/gryedzzkidsx/penulisan-laporan-singkat/
http://pengabdianqu.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-laporan-bisnis-laporan-formal.html
http://vitaloka09.blogspot.co.id/2015/04/viii-perencanaan-laporan-bisnis.html
Purwanto, Djoko. (2003). Komunikasi Bisnis (page 2.).
Jakarta: Erlangga.
Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis (page 4.).
Jakarta: Erlangga.
Nasution, Sazli., Drs. (n.d.). Teknis Membuat Berita dan
Press Release. Retrieved May 11, 2016, from
https://www.google.co.id/urlsa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjSsYDypdLMAhVHtpQKHTovDbUQFghYMAc&url=http://sumut.kemenag.go.id/file/file/TEKNISMEMBUATBERITADANPRESSRELEASE/kurg1330936704.pdf&usg=AFQjCNHUAUPQoXIp0P2fShvcHLLm21m-cw&sig2=IwZlhTOUYjwpVg9_mCjz6A&bvm=bv.121658157,d.dGo



Komentar
Posting Komentar